BestStorageAuctions – “The Human Centipede (First Sequence)” adalah film horor Belanda yang ditulis, disutradarai, dan diproduksi oleh orang yang sama, yaitu Tom Six. Menceritakan tentang seorang ahli bedah berkebangsaan Jerman yang tidak waras bernama Josef Heiter.
Terkenal dengan bakatnya sebagai dokter bedah kembar siam, setelah pensiun, ia justru berambisi untuk menyatukan beberapa makhluk hidup untuk menjadi satu kesatuan baru yang bisa hidup bersama.
dr. Heiter (Dieter Laser) memiliki pemikiran yang visioner tentang kehidupan makhluk hidup di masa mendatang. Ia memiliki hasrat untuk menyatukan beberapa makhluk hidup yang sejenis menjadi sebuah kesatuan baru, dan berharap makhluk baru ciptaannya ini dapat hidup berdampingan bersama-sama.
Baca Juga : Review Film Fast And Furious
Bermula menyatukan tiga anjing dari mulut ke anus, percobaan pertama dr. Heiter tidak berjalan mulus karena para anjing mati dengan tragis. Akhirnya, ia beralih ke manusia sebagai organisme dengan tingkat ketahanan hidup paling tinggi.
Untuk itu, ia menculik tiga turis dan menyatukan mereka bertiga dari mulut-ke-anus untuk membentuk ‘human centipede’ alias ‘manusia kelabang’. Karena, dr. Heiter percaya, manusia di masa depan akan bisa bertahan hidup dengan cara baru, yaitu dari mengonsumsi eksresi manusia lainnya.
Tiga turis yang kurang beruntung itu adalah dua turis Amerika bernama Lindsay (Ashley C Williams) dan Jenny (Ashlynn Yennie), serta turis asal jepang bernama Katsuro (Akihiro Kitamura).
Dilansir dari sang penulis, sutradara, dan produsernya yaitu Six, ide cerita “The Human Centipede” pertamanya datang sebagai lawakan, bercandaan, antara Six dengan teman-temannya. Apakah hukuman yang layak untuk seorang penganiaya anak? Bagaimana jika menjahit mulut mereka ke anus seorang supir truk gemuk?
Film ini juga terinspirasi dari kisah nyata bagian dari sejarah manusia, yaitu eksperimen Josef Mengele. Ia adalah dokter elit Nazi yang menjadi salah satu kunci terjadinya Holocaust. Ia menjadi sukarelawan untuk bekerja di camp konsentrasi Auschwitz karena tahu di sana ia akan mendapatkan suplai manusia yang tak terbatas untuk dijadikan kelinci percobaannya yang kejam.
Sebelum pembuatan film, saat mencari investor, Six tidak menyebutkan aspek mulut-ke-anus dari plot filmnya. Karena, ia khawatir jika sudah ketahuan duluan tentang ide gilanya itu akan membuat calon pemodal mundur. Jadi, Six bermain akal, bahwa para investor tidak akan mengetahui keseluruhan film sampai film itu selesai.
Dan, apa yang kau harapkan, ini bukan film cinta-cintaan atau action yang heroik. Jadi, “Human Centipede” hanya mendapatkan perilisan teater terbatas pada 2010 silam. Walaupun begitu, film ini mendapatkan beberapa penghargaan dari festival film internasional.
Baca Juga : Review Final Destination
Film Thriller yang Bikin Mual
Film ini bergenre horor, thriller, dan jagal. Jadi, tentu film ini menampilkan adegan gore dan kekejaman lainnya. Buat yang tidak kuat menonton film dengan tema seperti ini, sebaiknya mundur. Sungguh, saya tidak bercanda. Saya sendiri tidak ‘jijikan’ tapi ketika menonton ini tidak sampai mual, hanya kaget, seperti culture shock. Kalau kamu mudah merasa jijik, jangan, deh. Nanti kamu tidak bisa makan dengan tenang.
Untuk ‘formula’ film ini sama seperti film sejenisnya, yaitu franchise “Saw” yang kini totalnya sudah ada 9 film. Ciri-cirinya adalah ada satu atau lebih karakter yang ‘sakit jiwa’, mempermainkan kehidupan manusia seperti bukan pada makhluk hidup saja, karakter lainnya (selain pemain utama yang gila tadi) selalu tidak beruntung, dan akhir film yang biasanya menggantung untuk kemungkinan adanya sequel atau prequel di masa depan.
Permainan Pikiran yang Kejam
Kurang lebih sama seperti film dengan genre yang sama, penonton akan dibuat terkejut dari scene ke scene. Tapi, tenang, kamu tidak akan merasa bosan atau terlalu ketakutan, karena sang penulis dan sutradara membuat alur film ini dengan pas.
Dengan angle kamera dan fokus yang dipertontonkan, kita sebagai penonton bahkan bisa merasa seakan-akan ada di sana bersama para tawanan. Buat yang punya weak heart masih bisa nonton yang First Sequence ini (menurut saya film yang ke-2 lebih parah).
Bagian yang menarik dari film ini bukan cuma kekejamannya, tapi kita juga seperti diprospek langsung oleh dr. Heiter tentang pemikirannya tentang proyek human centipede miliknya. Kenapa ia ingin membuat makhluk hidup baru dan bagaimana cara ia ‘merawat’ kelabang manusia ini nantinya. Jadi, jika dibandingkan adegan sadis dengan permainan pikiran, film ini 50:50.
Penjahat Baru Original yang Ikonis
Setiap film thriller tentu memiliki penjahat, tapi, menurut saya, “The Human Centipede” telah berhasil melahirkan penjahat dengan tipe kejahatan baru. Film setipe ini tentu memiliki pembunuh atau penjagal yang sinting, tidak peduli terhadap nyawa manusia yang ia permainkan kehidupannya, tapi dr. Heiter ini cukup berbeda. Ia memiliki visi yang unik di balik semua kegilaannya, dan itu yang membuatnya ikonis.
Kelanjutannya Ditunggu-tunggu
Film “The Human Centipede” berhasil melaju hingga dua kelanjutan, yang ber-sub judul “Full Sequence” (2011) dan “Final Sequence” (2015). Semuanya masih ditulis dan disutradarai oleh Six, jadi tidak ada yang berubah dari cerita originalnya. Kalau kamu mau menonton triloginya secara berurutan, ada kompilasinya kok yang diberi sub-judul “The Complete Sequence”.
Sebenarnya kalau kamu ‘tidak kuat’, kamu bisa menonton satu saja filmnya secara acak, dan itu tetap akan kamu mengerti, karena tiap film bisa berdiri sendiri. Tapi kalau kamu penasaran tentu ingin tahu ketiga ceritanya secara penuh, bukan?
Walaupun terkesan menjijikkan, dan selalu hanya mendapatkan penayangan terbatas di bioskop, kelanjutan “The Human Centipede” selalu dinanti penggemarnya. Menurut Six, setiap film merupakan reaksi dari film sebelumnya. Dimulai dari human centipede dengan tiga orang saja, di film terakhir Six menciptakan manusia kelabang dengan 500 orang!
Setelah trilogi ini selesai, katanya Six punya script tentang spin-off dari film ini, yang akan diberi judul “The Human Caterpillar”. Ini ada referensi dari scene film terakhir “The Human Centipede” di mana para tahanan yang dijahit bersama-sama anggota badannya diamputasi, sehingga jadi mirip ulat bulu. Menurut kamu spin-off ini akan sesukses trilogi sebelumnya? Entahlah.
Walaupun sudah bertahun-tahun lalu dirilis, film trilogi “The Human Centipede”, atau tentu film pertamanya adalah yang paling dikenang oleh penonton, masih diperbincangkan hingga kini. Karena, ide menyatukan manusia ini nampaknya baru pertama kali diangkat oleh Six. Film sadis ini menjadi begitu dikenang dan sangat historis.