Oddity dibuka dengan sekuens yang menegangkan. Dalam kurang dari lima belas menit, film debutan sutradara Damian McCarthy ini akan berhasil membuat siapa pun penontonnya untuk terkesima dengan teror yang ia usung.
Dani (Carolyn Bracken) sedang mengurusi rumah barunya yang ia huni bersama suaminya Ted (Gwilym Lee). Rumah baru tersebut masih benar-benar segar. Tidak ada listrik dan sinyal ponsel pun terbatas. Hanya ada satu titik di rumah itu yang bisa memberikan sinyal. Intinya: kalau Dani dalam bahaya, kesempatannya untuk selamat sangat sedikit.
Film Oddity disutradarai Damian McCarthy, sedang tayang di jaringan bioskop CGV. Foto: dok. Wildcard Distribution
Tentu saja karena Oddity adalah film horor, malam itu tiba-tiba Dani mendapatkan ketukan pintu misterius. Saat ia membukanya, seorang laki-laki menyeramkan dengan mata kaca menatapnya. Dia mengatakan ada orang yang masuk ke dalam rumahnya. Dengan ekspresi panik dan histeria, tentu saja Dani tidak bisa mempercayai laki-laki ini. Tapi bagaimana kalau laki-laki itu mengucapkan yang sebenarnya?
Oddity kemudian berubah genre menjadi supernatural horor ketika kita loncat ke beberapa waktu kemudian. Ted sudah move on sepeninggal Dani. Ia bahkan memiliki pacar yang lebih cocok dengan dirinya, Yana (Caroline Menton). Seperti Ted, Yana juga sosok yang tidak menyenangkan dan memandang rendah orang lain. Hari itu, saudari kembar Dani bernama Darcy (juga diperankan oleh Carolyn Bracken) datang dengan boneka pahatan dari kayu yang luar biasa menyeramkan. Darcy mungkin buta. Tapi ia bisa melihat realita dari objek mati. Dan malam itu, Darcy berniat untuk mencari tahu bagaimana saudari kembarnya meninggal dunia.
Review:
Kejutan yang ditawarkan Oddity mungkin tidak terlalu mengejutkan. Kalau kamu jenis penonton yang mengharapkan twist yang gila, film ini mungkin akan mengecewakanmu. Penggemar horor (atau penggemar film twist) pasti sudah bisa menebak apa yang ditawarkan oleh penulis-sutradara Damian McCarthy dalam film ini. Tapi meskipun begitu, Oddity tetap menawarkan sensasi ngeri yang cukup karena pembuat filmnya tahu bagaimana mengatur tempo.
Dengan bujet yang sederhana, Damian McCarthy ternyata sanggup untuk menjadikan setting yang sederhana menjadi terasa klaustrophobik. Visual dalam film ini terasa dinamis. Ditambah dengan editing yang paten, hal-hal sederhana menjadi terasa monumental. Kesepian yang mencekam membuat boneka yang bergerak menjadi teror yang berhasil membuat jantung berdegup kencang.
Dengan ending yang sempurna, Oddity adalah salah satu horor sederhana yang ternyata masih sanggup memberikan kesegaran meskipun cerita yang ditawarkan sudah banyak dipakai di film-film horor lain. Ditonton bersama teman-teman, Oddity adalah tontonan sempurna untuk berteriak bersama di kegelapan bioskop.
